Glow text generator

Minggu, 12 Juni 2016

Paragraf Persuasi dan Argumentasi

Pengertian Paragraf Persuasi
Persuasi atau yang biasa disebut persuasif yang berasal dari kata bahasa Inggris, Persuade yang berarti mengajak, membujuk, atau menyuruh. Oleh karena itu, jika dilihat dari arti katanya, paragraf persuasi adalah sebuah paragraf yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk pembacanya untuk melakukan sesuatu seperti apa yang disampaikan oleh penulis. 

Tulisan ini bersifat subjektif karena isinya merupakan murni pandangan pribadi penulisnya tentang suatu topik. Karena tujuannya untuk mengajak, maka tidak jarang dalam paragraf ini sering kali ditemukan data-data pendukung untuk memperkuat tulisan tersebut, sehingga pembaca tidak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis. 

Ciri-ciri Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Isinya tentang ajakan untuk melakukan sesuatu
  2. Ada data berupa fakta, contoh, dan lain-lain yang digunakan untuk memperkuat alasan yang disampaikan oleh penulis mengapa harus melakukan tersebut
  3. Mengandung kata-kata ajakan, seperti ayo, marilah, laksanakanlah, dan lain-lain.

Jenis-jenis Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi memiliki beberapa jenis, yaitu persuasi propaganda, persuasi pendidikan, persuasi iklan, dan persuasi Periklanan. Berikut ini adalah macam-macam bentuk paragraf persuasi.

Persuasi Propaganda 

Jenis paragraf persuasi ini adalah paragraf yang isinya bermaksud untuk mempengaruhi pembacanya untuk melakukan atau mempercayai sesuatu. Berbeda dengan jenis-jenis paragraf persuasi lainnya, paragraf ini memiliki keinginan yang kuat untuk mempengaruhi pembacanya. Paragraf persuasi propaganda banyak ditemukan pada media cetak, seperti surat kabar, majalah, pamphlet, dan lain-lain.

Contoh:


Jagalah Keselamatan di Jalan Raya


Jalan raya merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia setelah penyakit jantung. Hal ini dikarenakan puluhan bahkan ratusan orang meninggal dunia di jalan raya setiap harinya. Penyebabnya pun beraneka ragam, seperti kecelakaan lalu lintas, tabrak lari, kecelakaan tunggal dan lain-lain. Menurut data yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, tahun lalu ada sekitar 453 kasus kecelakaan di jalan raya. Oleh karena itu, marilah waspada ketika sedang menggunakan jalan raya, karena mereka yang menjadi korban bukan hanya pengemudi atau penumpang saja, tetapi pejalan kaki pun ikut menjadi korban. Selain itu, patuhi juga semua rambu-rambu jalan dan jangan lupa untuk menggunakan alat keselamatan ketika berkendara, seperti helm, sabuk pengaman, dan lain-lain, dan yang terakhir ingatlah bahwa keluarga sedang menunggu kita di rumah. 

Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan cara menjabarkan pendapat, ulasan, bahasan, atau ide pribadi penulisnya. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk menyakitkan, atau mempengaruhi pembaca agar memiliki pendapat yang sama dengan pendapat penulis. 

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, paragraf ini harus disertai dengan fakta-fakta aktual seperti data, hasil research,teori ahli, contoh, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk menguatkan pendapat-pendapat yang dijabarkan dalam paragraf tersebut, sehingga pendapat Anda tidaklah sekedar omong kosong dan pembaca akan merasa yakin dan sependapat dengan pemikiran Anda. 

Ciri-ciri Paragraf Argumentasi

Berdasarkan pengertian di atas, suatu paragraf dapat dikatakan paragraf argumentasi jika memiliki ciri-ciri berikut ini.

  1. Berisi pendapat, pandangan, atau keyakinan penulis terhadap suatu permasalahan.
  2. Memiliki data-data faktual yang digunakan untuk meyakinkan pembaca.
  3. Menjabarkan suatu permasalahan dengan cara menganalisa dan menganalogikan.
  4. Diakhiri dengan kesimpulan berupa pendapat yang lebih luas bukan merupakan penegasan kembali topik utama. 

Jenis dan Contoh Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara pengembangan topik utamanya, yaitu paragraf argumentasi sebab-akibat, dan paragraf argumentasi akibat-sebab. 

Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat
Paragraf ini diawali dengan pendapat-pendapat yang berupa sebab-sebab dari suatu permasalahan tertentu yang pada akhirnya diarahkan pada satu kesimpulan umum yang disebut juga dengan akibat dari sebab-sebab tersebut.

contoh: Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan pendidikan Negara-negara lain di dunia. Bahkan Negara kita masih kalah dengan Negara tetangga kita, Malaysia dan Singapura dalam bidang pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya penduduk mereka yang mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Sedangkan di Indonesia, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan masih jauh tertinggal, apa lagi di daerah-daerah tertinggal seperti papua, NTT, NTB, dan masih banyak lagi. Tertinggalnya pendidikan di daerah-daerah seperti itu disebabkan oleh tidak meratanya pendidikan di Negara kita. Pemerintah hanya membangun fasilitas-fasilitas pendidikan di daerah-daerah perkotaan. Selain itu, minimnya jumlah guru di daerah tersebut ikut membuat semakin jauhnya akses pendidikan di tempat itu. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidak merata dan tertinggal, sehingga tidak bisa bersaing dengan Negara-negara lain di dunia. 


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management